Jakarta – Membaiknya kondisi pariwisata seiring dengan pandemi Covid-19 yang perlahan-lahan melandai, mendorong pelaku dan penggiat pariwisata di tanah air mengembangkan kembali usaha kepariwisataan yang sempat mati suri. Industri pariwisata pun semakin menggeliat untuk mendatangkan wisatawan mancanegara dan domestik, sejak pemerintah secara resmi menghapus syarat karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri di seluruh Indonesia, seperti yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada hari Rabu (23/3/2022) kemarin.

Perkembangan yang menggembirakan ini juga mendorong para pelaku pariwisata menerapkan strategi khusus, melalui kerja sama dengan pelaku usaha dari negara lain, Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) yang mulai mengandeng Johor Tourism, dalam rangka  kerjasama promosi,cross selling serta paket wisata Indonesia dan Malaysia.

Wakil Ketua Umum ASPPI, H.Hendri, SE,MM mengatakan pihaknya telah meneken nota kesepahaman kerjasama dengan Johor Tourism, Jumat (25/3/2022) di Central Park Mall, Jakarta. Penandatanganan MOU ini dilakukan langsung Dr.Mohd Azlan AbJalil, selaku Deputy Director Johor Tourism dan Junus Suhud yang merupakan Director Malaysia Tourism Promotion Board, bersama Wakil Ketua Umum ASPPI, H.Hendri, SE,MM. Penandatangan ini juga dihadiri langsung pengurus dan anggota Asosiasi pelaku pariwisata Indonesia (ASPPI) , Komunitas Pencinta Wisata Muslim (KPWM), Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI).

“Alhamdulillah ini merupakan kerjasama untuk mendorong kembali kegiatan dunia kepariwisataan antara dua negara. Karena dalam Mou ini kita menjalin kerjasama promosi, cross selling serta paket wisata Indonesia dan Malaysia. Melalui kerjasama ini diharapkan travel agent bisa bekerjasama dalam memulai kembali pelancongan kedua negara,” ungkap Wakil Ketua Umum ASPPI, H.Hendri, SE,MM, kepada awak media.

Hendri juga menjelaskan dengan kerjasama ini maka kedua belah pihak akan bersinergi dan berkolaborasi untuk membuat program-program wisata, yang saling menguntungkan melalui kombinasi-kombinasi sejumlah destinasi wisata yang dimiliki dua negara tersebut.Model kerjasama ini diharapkan mendorong peningkatan kembali jumlah wisatawan mancanegara termasuk Malaysia melancong ke Indonesia.

“Dengan adanya kolaborasi itu, harapan baru di era ekonomi baru dan adaptasi baru ini dapat menggenjot  kembali jumlah wisman berkunjung ke negara kita.Sehingga pariwisata dan ekonomi kreatif  kita semakin tumbuh dan ekonominya bangkit kembali. Apalagi kalau melihat data, Malaysia ini salah satu penyumbang terbesar kunjungan  wisatawan ke Indonesia,” jelas Hendri dengan mimik optimis.(Olpah Sari Risanta).