Jumlah Penduduk Miskin Kalsel Paling Rendah Se-Indonesia

0

Banjarmasin – Kepala Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan Regional Kalimantan Selatan, Sulaimansyah, menyebutkan berdata BPS pada September 2021, total penduduk miskin mencapai 197,76 ribu. Berdasarkan itu pula terjadi penurunan 0,27 persen, sehingga tingkat kemiskinan sebesar 4,56%. Tercatat juga tingkat kemiskinan sejumlah provinsi se- Kalimantan pada periode yang sama, berada di bawah rata-rata nasional. Dan posisi terendah terjadi di Kalsel dengan 4,56 persen, yang dinilai sebagai  yang terendah se-Indonesia.

“Secara nasional Kalsel penduduk miskinnya dalam posisi terendah se-Indonesia. Penduduk miskin di wilayah perkotaan tercatat 80,35 ribu orang dengan tingkat kemiskinan 3,81% dan jumlah penduduk miskin di pedesaan tercatat 117,41 ribu orang dengan tingkat kemiskinan 5,28%.,” jelas Sulaimansyah, saat memberikan keterangan resmi kepada wartawan di Banjarmasin, Kamis (20/01/2022).

Penurunan tingkat kemiskinan di provinsi kaya sumber daya alam ini, menurut Sulaiman, tidak terlepas dari peran  juga APBN melalui Program Program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Sehingga kontribusinya telah menurunkan tingkat penduduk miskin di Kalsel.

Sulaimansyah juga membeberkan selama kurun waktu tahun 2021, peranan belanja pemerintah ( pusat dan daerah) di wilayah Kalimantan Selatan telah berhasil menahan kontraksi pertumbuhan ekonomi wilayah. Hal tersebut nampak dari kesesuaian tren pergerakan jumlah belanja pemerintah dengan tren pergerakan PDRB wilayah Kalimantan Selatan.

“Indikatornya juga karena perkembangan ekonomi yang baik, tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,82 (Year On Year).Disamping tumbuhnya lapangan usaha sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 46,97 persen. Hal itu ditopang pula dengan inflasi yang terkendali sebesar 0,36 persen.Termasuk NTP di tahun 2021 di atas 100, pertumbuhan produksi padi yang meningkat 211,67 persen,” bebernya.

Nilai Tukar Petani Desember 2021 mencapai 110.8 atau naik 1,28 poin dibanding posisi November 2021. Kenaikan tersebut lebih disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.

Lebih jauh Sulaimansyah menyampaikan berbagai belanja perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan, Bansos Tunai, Kartu Sembako, BLT Dana desa, Kartu Pra Kerja serta didukung dengan pemulihan ekonomi yang semakin baik di Kalimantan Selatan, telah berhasil menurunkan tingkat penduduk miskin ditahun 2021 sebesar 0,27% sehingga menjadi 4,56%. Angka 4,56% menjadikan Kalimantan Selatan dengan penduduk miskin terendah se-Indonesia.

Program PC PEN di wilayah Kalimantan Selatan sampai dengan bulan Desember 2021 telah direalisasikan dana sebesar Rp.5,08 trilyun yang mencakup beberapa klaster yaitu : kesehatan, perlindungan  sosial, dukungan UMKM, program prioritas serta insentif pajak.

Terkait dengan penanganan pandemi Covid di wilayah Kalimantan Selatan, sampai dengan saat ini menunjukkan indikasi yang semakin baik. Hal tersebut terlihat dari angka penurunan positivity rate periode tujuh hari terakhir sebelum tanggal 11 Januari 2022 tercatat penurunan angka 25 % , sedangkan kasus aktif Covid menurun sebesar 58,3 %. Sedangkan progress vaksinasi di wilayah Kalimantan Selatan saat ini telah mencapai 2,45 juta jiwa atau 60,04 % dari target. Oleh karenanya saat ini wilayah Kalimantan Selatan jika dilihat dari zona risiko berada pada wilayah dengan risiko rendah.

Realisasi DAK Fisik di wilayah Kalimantan Selatan selama kurun waktu tahun 2021 mencapai 92 % pagu atau Rp. 1,33 trlyun. Dana DAK Fisik yang tidak bisa tersalur pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 118 miliar yang disebabkan oleh gagal lelang dan kendala administrasi. Beberapa capaian output DAK Fisik selama tahun 2021 antara lain : penanganan jalan 133,95 km, irigasi untuk 10.884,93 hektar, jaringan perpipaan untuk 13.310 sambungan rumah, peningkatan perumahan 1.068 unit, pembangunan gedung RS 3 paket dan puskesmas 60 unit dan lain-lain.(Olpah Sari Risanta).

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!