Menengok Pulau Serangan, Pusat Konservasi Kura-kura Bali

0

Menparekraf Sandiaga Uno : Bisa  Jadi Destinasi Unggulan Bangkitkan Ekonomi

Denpasar – Pesona Bali memang tak pernah habis untuk diperbincangkan.Bali pun masih menjadi pusat perhatian dunia untuk sebuah tourism. Beruntunglah Pulau Dewata ini diberikan anugerah alam yang indah dan bervariatif serta menarik, dari mulai pantai, laut, sungai, danau, gunung, dan hutan. Semua objek alam ini sangat potensial untuk dijadikan objek wisata.

Selain karena destinasi, ragam budaya, keramahan penduduk, keindahan alam, Bali juga masih menyimpan potensi-potensi untuk penunjang utama pariwisatanya. Salah satunya adalah pusat konservasi kura-kura di Pulau Serangan, yang mendapat perhatian penuh seorang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

 

 

 

Sandiga Uno pun berharap Kura-kura Bali, yang merupakan pusat konservasi kura-kura dan penyu di Bali bisa menjadi destinasi unggulan yang berpotensi membangkitkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

“Hari ini kita melihat bagaimana kesiapan pariwisata berbasis kualitas dan keberlanjutan lingkungan. Dan ini akan dibangun dengan prinsip yang mengedepankan keharmonisan antara alam, manusia, dan sang pencipta,” ujarnya.

Sekedar diketahui pusat konservasi kura-kura ini berada di Pulau Serangan, sebuah pulau kecil yang terletak 10km sebelah selatan Denpasar. Untuk menuju pulau ini hanya butuh waktu beberapa menit karena jaraknya 3 kilometer dari Bypass Ngurah Rai dan pulau terdekat ke Bali. Pulau ini memiliki luas wilayah hanya 180 hektare dan populasi sekitar 2.500.

Pulau Serangan Sering disebut dengan ‘Turtle Island’.Konon Pulau Serangan adalah tempat bersarangnya penyu hijau,selain itu juga pantai pulau ini menjadi berselancar para wisatawan lokal maupun mancanegara. Dari berbagai literatur dan sumber lainnya yang dikutip Economic Travelling.Com, Pulau Serangan juga terkenal bagi masyarakat Bali sebagai lokasi Pura Sakenan, salah satu pura yang paling banyak dikunjungi untuk tujuan keagamaan di bagian selatan Bali.

 

Nah di pulau ini terdapat penangkaran kura-kura dan penyu. Di tempat ini paling banyak ditangkar adalah tiga spesies penyu yaitu penyu hijau, penyu sisik dan penyu Olive Ridley. Penyu ( atau kura kura ) sekarang dilindungi di Bali karena spesies mereka hampir punah. Di pulau ini, ribuan kura-kura yang dibesarkan dan dikembangbiakan oleh lembaga pemerintah daerah dengan bantuan dari “Turtle Conservation and Education Centre”.Di pulau ini pula, penjualan penyu dilarang, meskipun demikian wisatawan bebas untuk menikmati keindahan alam pulau ini dan merasakan sensasi berenang dengan kura-kura.

Menparekraf Sandiaga saat meninjau Kura-kura Bali, Sabtu (18/12/2021), menjelaskan bahwa saat ini Kura-kura Bali yang terletak di Pulau Serangan, sedang dalam tahap pengembangan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan. Pembangunan di Kura-kura Bali sendiri, menggunakan material yang ramah lingkungan, sehingga mengedepankan keberlanjutan lingkungan.

“Penggunaan material-material yang tadi dipresentasikan adalah betul-betul material yang datang dari alam itu sendiri, jadi tidak ada yang chemical, tidak ada yang tidak ramah lingkungan,” jelasnya.

Kemenparekraf akan mendukung pembangunan konservasi Kura-kura Bali ini agar bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Bali.

“Kita akan support yang akan kita berikan, dalam rangka mendukung, tugas dari macam-macam deputi di Kemenparekraf sudah diberikan. Mudah-mudahan bisa diwujudkan dan direalisasikan, dan semoga Kura-kura Bali ini bisa menjadi destinasi unggulan yang sangat mengedepankan keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.

 

 

Sekedar catatan tak hanya terkenal dengan pusat konservasi kura-kura, Pulau Serangan juga masih menyimpan hal-hal menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Karena banyak spot-spot foto yang bisa dijadikan momen kenangan, selain menengok perkampungan nelayan.Selain itu wisawan bisa camping sambil memancing di laut. Meskipun begitu bagi yang ingin mencicipi masakan laut, kawasan ini menyediakan resto dan rumah makan yang menyajikan kuliner olahan laut yang menggoda selera. Selain ada wisata edukasi, ada pula wisata kuliner lautnya, so saatnya liburan kembali ke Bali. (Muhammad Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!