Dinilai Luar Biasa, Perguruan Tinggi Siap Dukung Program YESS

0

Banjarmasin – Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) dinilai salah satu strategi menjawab persoalan-persoalan yang kerap membekap sektor pertanian. Program yang digagas Kementerian Pertanian Republik Indonesia dinilai luar biasa untuk mencetak generasi baru petani yang mumpuni dan berkualitas.

Karena itulah Program yang dimulai tahun 2019 ini mendapat apresiasi berbagai kalangan di tanah air. Sejumlah perguruan tinggi pun menyatakan siap mendukung penuh untuk melakukan regenerasi pertanian melalui program  YESS.

“Kami perguruan tinggi di Kalsel sangat mendukung sekali dengan Program YESS ini. Dan jika memang berkesempatan bisa menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi seperti halnya ULM.Karena program ini sangat luar biasa,” ungkap Prof.DR.Ir.H.Ismed Setya Budi, Wakil Dekan Bidang Umun & Keuangan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM), di sela-sela Kegiatan Kerjasama Provinsi (Provincial Multi-Stakeholder Partnership) akhir pekan tadi, di Hotel Mercure Banjarmasin (12/11/2021).

 

Antusias Peserta Provincial Multi-Stakeholder Partnership dalam evaluasi Program YESS di Kalsel.

 

Program YESS sendiri menurut pria yang juga Dewan Pertimbangan HKTI Kalsel, sangat seiring dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digaungkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dan ini memberikan peluang bagi mahasiswa maupun lulusan perguruan tinggi bisa berperan di kampung halamannya.

“Menurut hemat kami, YESS ini sejatinya menjawab tantangan petani yang dihadapi selama ini, kemiskinan, petani yang pendidikan rendah , semua bisa dijawab dengan program YESS ini.Jadi kami berharap ada keterkaitan dengan perguruan tinggi yang lebih besar lagi.Tidak hanya menyeleksi proposal saja, namun kita bisa juga mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan,” beber Ismed Setya Budi.

Ismed sendiri optimis melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini bisa disinergikan dengan program YESS.Karena selain selain pendidikan sesuai tri dharma perguruan tinggi, kampus juga ada penelitian dan pengabdian.

“Apa yang disampaikan kawan-kawan di dalam diskusi tadi belum seratus persen menyentuh pertanian secara komprensif.Kalau pertanian belum menjadi sektor penentu, padahal di masa pandemi sektor ini paling unggul dan mampu memberikan kontribusi bagi perekonomi nasional.Era digital sekarang ini akan jadi luar biasa kalau petani milineal membawa perubahan mendasar membantu sistem pertanian yang masih konvensional,” ujarnya lagi.

Dalam diskusi Kerjasama Provinsi (Provincial Multi-Stakeholder Partnership) juga terungkap jika pertanian menjadi salah satu andalan Kalimantan Selatan. Karena Bappenas memprediksi akan ada perpindahan 1 , 5 Juta penduduk ke Ibu Kota Negara yang baru, yang jika dikaitkan dengan hal itu sebagai salah pintu gerbang ibukota, Kalsel semakin intens meningkat produktivitas pertanian sejak sekarang.

Tak hanya itu Program Food Estate ini memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam suatu kawasan tertentu, salah satunya terkoneksi dengan provinsi Kalimantan Selatan.

 

Budi Santoso, Penanggung Jawab Program YESS Kalsel.

 

Kepala Bappeda Kalsel, Ir.Fajar Desira , melalui Kabid Insftra Struktur & Kewilayahan Bappeda Kalsel, Fahri Riza,S.Hut, mengatakan Kalimantan Selatan memiliki posisi yang sangat strategis di tengah kedua kawasan tersebut . Sehingga memiliki potensi untuk menjadi Gerbang Ibu Kota Negara .

Disebutkan pula hampir 72% rumah tangga tani Kalimantan Selatan, merupakan petani padi. Sementara sisanya, tersebar pada usaha perkebunan (45,4%), peternakan (28,52%), dan holtikultura (24,75%). Namun demikian jumlah rumahtangga tani Provinsi Kalimantan Selatan secara umum telah mengalami penurunan sebanyak 8,4% selama kurun tahun 2003-2013

Wajah sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan tidak lepas dari kinerja 432 ribu rumah tangga tani yang bergelut di dalamnya. Rata-rata rumah tangga tani tersebut didominasi oleh petani berumur 35-54 tahun (golongan umur dewasa).

“Secara agregat, sebetulnya petani gurem di Provinsi Kalimantan Selatan sudah berangsur menyusut dari 39,3% pada tahun 1993 menjadi 30,96% pada tahun 2013. Penurunan tersebut, didorong oleh penurunan tajam populasi petani gurem di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dari 68,36% pada tahun 1993 menjadi 46,62% pada tahun 2013.Inilah yang juga menjadi fokus Kalsel di sektor pertanian,” jelas Fajar Desira

Penangggung Jawab Program YESS Kalimantan Selatan, Budi Santoso, menyambut baik masukan-masukan yang disampaikan dalam pertemuan yang digelar selama dua hari, sejak Jumat hingga Sabtu, 12 Nopember hingga 13 Nopember 2021, di Banjarmasin.

Melalui pertemuan ini menurut Budi Santoso yang juga Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Banjarbaru, akan terwujud sinergi dalam menyukseskan program YESS.Tak hanya dengan pertemuan bersama para pemangku kepentingan termasuk kalangan akademisi, akan muncul pemikiran brilian dan kreatif untuk menuju program tahun 2022.

 

Diskusi dan sharing terkait evaluasi Program YESS di Kalsel , di Mercure Banjarmasin.

 

“Kita memaparkan apa yang telah dilakukan dan kami minta juga masukan-masukan apa yang diperlukan untuk tahun depan.Untuk tahun ini khan masih berproses dan memang ada yang masih kejar target,kalau selesai kita evaluasi.Nah pertemuan ini evaluasi juga, makanya nanti masukan-masukan akan menjadi bahan kami ke depannya,”kata Budi Santoso.

Berdasarkan sekedul program YESS sendiri berjalan sejak 2019 dan ditargetkan selesai2025. Kegiatan ini sendiri fokus kegiatan meliputi peningkatan kapasitas pemuda pedesaan, pengembangan wirausaha muda, dan fasilitas akses permodalan.

 

Sekedar diketahui YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services) adalah program Kementerian Pertanian kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Salah satu tujuan strategis program ini adalah mencetak wirausahawan muda di bidang pertanian yang modern, mandiri dan terampil, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di sektor pertanian. (Olpah Sari Risanta).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!