Saradang Potret Investasi Masa Depan Tabalong
SDA Melimpah Di Teras Ibukota Baru, Tabalong Menunggu Investor Baru
Ibukota Negara ditetapkan pemerintah pusat di Kabupaten Passer, Kalimantan Timur, memiliki dampak ekonomi untuk daerah tersebut. Tak hanya itu keberadaan ibukota baru juga memberikan dampak ekonomi bagi provinsi tetangganya Kalimantan Selatan. Karena dalam radius 200 kilometer dari kota Penajam, Kabupaten Passer ini sudah terlihat teras pintu gerbang ibukota baru, yakni Kabupaten Tabalong.
Catatan Bank Indonesia menyebutkan pemindahan ibu kota Negara ke luar jawa akan mendorong perdagangan antar wilayah di Indonesia diataranya perdagangan di dalam provinsi ibu kota baru. Lebih dari 50% wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan jika Ibu Kota Negara dipindah ke Provinsi yang memiliki konektivitas dengan provinsi lain yang baik.
Sejatinya Pemindahan Ibu Kota Negara tersebut, dalam analisa luas juga akan mendorong investasi di sekitar ibukota baru Sudah pasti pemindahan ibu kota akan menciptakan dorongan investasi yang lebih luas pada wilayah lain serta meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional terutama sektor Jasa.
Bagaimana Kalimantan Selatan dan Kabupaten Tabalong menyambut hal ini? Sinergisitas Provinsi dan Kabupaten ini semakin menguat dengan menjadikan Desa Saradang, Kecamatan Haruai, dijadikan kawasan investasi terutama untuk industri.Hal tersebut sesuai kajian dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Tabalong.
Tercatat untuk mewujudkan Saradang sebagai kawasan industri pemerintah pusat juga telah menyiapkan 3.000 hektare lebih lahan di desa tersebut. Bahkan di medio Agustus 2019, Pemkab Tabalong menerima bantuan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) melakukan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan industri.
Penetapan Saradang menjadi kawasan investasi terutama sektor industri, didukung pula dengan beroperasi pabrik semen PT Conch South Kalimantan milik investor asal China di kawasan ini. Analisa dan pengamatan Kementerian ATR kawasan yang akan dijadikan kawasan investasi ini adalah Desa Saradang.
“Pada awalnya ada dua lokasi yang akan dijadikan kawasan untuk investasi yakni Desa Saradang, kecamatan Haruai dan Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak.Namun akhirnya dipilihlah Desa Saradang yang dilakukan RDTR kawasan industri. Salah satunya karena luasan lahan yang sudah memenuhi standar,” jelas Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong, H. Muhammad Noor Rifani, SH, ST, MT, kepada wartawan saat menerima kunjungan khusus rombongan Biro Adpim Pemprov Kalsel dan Pressroom, Jumat (29/10/2021).
Selain itu menurutnya mengacu pada PP No 24 tahun 2018 bahwa pemerintah diminta menyusun sebuah konsep perizinan terpadu dengan nama Online Single Submission (OSS) yang diintegrasikan dengan RDTR. OSS ini sendiri adalah sebuah sistem yang terintegrasi yang memberikan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di wilayah Tabalong. Karena itulah Untuk wilayah Kabupaten Tabalong telah disepakati bersama delineasi Bagian Wilayah Perencanaan (BWP), yang masuk dalam delineasi inilah yang disusun rencana detail tata ruangnya untuk tahap sekarang atau skala prioritas.
Upaya mentranformasi Desa Saradang menjadi kawasan yang potensial terus dilakukan. Termasuk pemantapan-pemantapan dalam mendukung mewujudkan Saradang sebagai kawasan industri penyangga ibukota.
“Tabalong itu SDA nya melimpah, salah satunya perkebunan karet ada disini. Ke depan kita tak hanya jadi pengekspor bahan mentah aja namun bisa saja disini dikembangkan lebih jauh dengan dibangun pabrik ban.Hanya saja kendala yang dihadapi kita belum mendapatkan investor-investor dalam pengembangan ini, termasuk kawasan industri Saradang,”ujarnya.
Kabupaten Tabalong selama dikenal sebagai daerah penghasil tambang berupa minyak bumi dan batu bara. Diakui dua sumber daya alam tersebut memberikan dampak kemajuan yang besar bagi perekonomian daerah. Namun komoditas perkebunan dan pertanian yang menjadi unggulan seperti kelapa sawit, kakao, dan karet, tidak kalah potensial menjadi kekuatan besar ekonomi.Disamping itu sektor jasa perhotelan, restoran hingga pariwisata penunjang utama prospek perekonomian di Kabupaten Tabalong.
Di sektor Pariwisata, sejumlah destinasi wisata berbasis alam turut dikembang sebagai bagian menjemput harapan ibukota baru.Sebut saja destinasi wisata Kinarum hingga Air terjun Lano di Kecamatan Jaro.Wisata berbasis alam banyak bertebaran di sekeliling lembah Meratus ini yang menjadi andalan destinasi wisata Tabalong.
“Dulu kami hanyalah dapurnya Provinsi Kalimantan Selatan, Akan tetapi namun ke depannya Tabalong akan menjadi terasnya provinsi,” Sebut Muhammad Noor Rifani optimis.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustri Kalsel, Mahyuni MT, mengatakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan memberikan dukungan penuh bagi Tabalong dalam mengembangkan kawasan industri, seperti halnya Kawasan Industri Saradang.
“Mungking point penting yang menjadi perhatian ke depan adalah, Kalsel telah bermitra dan kerjasama dengan pemerintah China.Dan mereka sudah berinvestasi di Tabalong ini (kerjasama ekonomi pemerintah provinsi di China dengan provinsi Kalsel) yakni pabrik semen PT.Conch. Mungkin mereka bisa diajak juga terutama investornya apakah bisa berinvestasi untuk kawasan Saradang ini,” kata Mahyuni.
Ditambahkan Mahyuni, jika investornya PMA bisa disandingkan kerjasama dengan BUMD Tabalong, termasuk dengan perusahaan-perusahaan nasional lainnya di Indonesia.Diharapkan mampu merealisasikan keinginan Tabalong dan Kalimantan Selatan mengembangkan industri yang berkelanjutan.
“Karena itu sekarang kita perlu menelusuri investor mana yang berminat.Karena kata kuncinya adalah industri kawasan,” tambah Mahyuni. (Olpah Sari Risanta).
