Pesan Khusus Untuk Pariwisata Kalimantan Selatan

0

Destinasi  Udah Keren, Promosi dan SDM Pariwisata Belajar Lagi

South Kalimantan Travel Mart 1.0 memasuki babak akhir. Empat hari melelahkan namun berbalut kegembiraan membingkai pesan indah untuk Pariwisata Indonesia dan Kalimantan Selatan bergerak maju dan bangkit dari keterpurukan pasca pandemi Covid-19.

Redaksi Economic Travelling.Com mencatat dua hal penting pesan indah yang terungkap dalam event besar pertemuan Buyer (agen wisata) nasional dan seller Kalimantan Selatan. Hasil observasi perjalanan ke sejumlah destinasi wisata dan ekonomi kreatif sub sektor pariwisata, pada kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan,mengungkapkan bahwa Kalimantan Selatan masih berbenah untuk hal promosi dan SDM pengelola destinasi wisata serta membangun spirit marketing  bagi masyarakat di sekitar objek wisata.

Plt Ketua Umum DPP Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Agus Fahlevi, menilai potensi-potensi sumber daya alam dan seni budaya yang dimiliki Kalimantan Selatan terbilang keren. Keindahan alam yang sebagian besar masih asri dan pegunungan Meratus yang menjadi simbol pariwisata Banua, menjadi kekuatan besar yang bernilai tinggi.

“Kalsel itu destinasinya kalau mau jujur keren sekali. Hanya saja masih lemah di sektor promosi dan SDM. Bagi kami yang hanya dua hari diberikan waktu khusus menjelajah destinasi wisata, sungguh luar biasa destinasi-destinasinya,” ungkap Agus Fahlevi, saat berbicara di Gala Dinner South Kalimantan Travel Mart 1.0, di Amanah Borneo Pak , Banjarbaru, Sabtu (23/10/2021).

 

 

Menurut dia, pengembangan pariwisata tidak sekadar membangun infrastruktur atau membuat event. Ada hal penting juga yaitu meningkatkan interpretasi terhadap suatu tempat atau destinasi pariwisata di Kalimantan Selatan, salah satunya adalah promosi dan memberikan rasa nyaman bagi wisatawan.

“Ini yang kami temukan di lapangan selama melakukan kunjungan,  apa saja yang dilihat dan dirasakan.Menurut kami memang ada hal-hal yang harus disesuaikan, agar setiap wisatawan yang berkunjung destinasi wisata di Kalimantan Selatan terkesan dan ingin kembali datang,” kata pria yang dikenal sebagai salah satu tokoh muda pembangkit pariwisata Bangka Belitung.

Mengemas keindahan pariwisata Kalimantan Selatan juga menjadi catatan penting yang mengemuka dalam South Kalimantan Travel Mart 1.0. Termasuk bagaimana melibatkan atau memberdayakan masyarakat di sekitar objek wisata terutama yang destinasi unggulan dan termasuk yang paling baru. Program pemberdayaan masyarakat lewat desa wisata adalah salah satu strategi untuk menunjang kelancaran pariwisata yang berkesinambungan khususnya di Kalimantan Selatan.

“Kami sendiri selaku agen wisata yang tersebar dari berbagai kota di Indonesia akan memberikan support untuk pariwisata Kalsel. Karena itulah akan kita kolaborasikan selalu dengan dinas-dinas pariwisata disini, termasuk dengan akademisi, pelaku UMKM parekraf dan media massa. Karena membangkitkan kembali pariwisata setelah tergerus pandemi, yang dibutuhkan adalah kebersamaan dan kolaborasi. Sekali kami siap untuk Kalsel,” tegasnya.

 

 

Catatan ini pun menjadi perhatian Provinsi Kalimantan Selatan yang sudah mencanangkan Visit Kalsel 2022. Tentunya pemikiran dan konsep-konsep yang ditawarkan para praktisi industri pariwisata nasional menjadi masukan berharga di tengah upaya pemulihan ekonomi dan kebangkitan pariwisata Banua. The tomorrow wonderful prepataion is making it today, menjadikan spirit luar biasa untuk memajukan Pariwisata Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, M.Syarifuddin, mengapresiasi konsep-konsep pemikiran yang disampaikan DPP Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) . Masukan yang dikemukan tersebut akan menjadi catatan institusinya membenahi kekurangan di tengah melimpahnya destinasi unggulan dan baru di Banua.

“Terima kasih atas masukan dari DPP ASPPI, Pa Agus Fahlevi, tentang promosi dan people (SDM).Kedepan ini kami terus melakukan pembenahan dan terobosan untuk membangkitkan pariwisata Kalsel.Jangka pendek adalah kami mengadakan event di Lombok bertepatan dengan kegiatan Super Bike di Mandalika.Nah itu salah satu bagian promosi pariwisata yang ada di Kalimantan Selatan,” ujar Syarifuddin kepada Economic Travelling.Com , Sabtu (23/10/2021).

 

 

Pemerhati Pariwisata dan Dosen STIE Pancasetia, Muhammad Risanta, mengatakan bagi Kalsel sendiri kekurangan segi promosi dan SDM bukan sesuatu yang harus ditutup-tutupi. Namun justru pandangan dan observasi orang luar seperti praktisi pariwisata level nasional bisa menjadi suplemen hebat untuk pariwisata Kalsel yang semakin baik dan profesional. Meskipun dalam percepatan menuju yang sempurna dan profesional itu butuh proses dan pembelajaran.

“Pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Kalsel justru diuntungkan dengan masukan berharga dari kawan-kawan dunia usaha pariwisata nasional.Barangkali kutipan buku ilmiah yang dibuat Richard Demille Wyckoff yang menyebutkan Kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan, dalam perspektif ini adalah wisatawan, sangat cocok untuk kondisi saat ini,” ucap Risanta yang juga Ahli Pers Dewan Pers.

 

 

Menurut Risanta, program yang dilakukan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan dan memajukan pariwisata Kalimantan Selatan dengan 13 Kabupaten dan Kota sudah sangat baik.Karena itulah pariwisata dapat dikelola dengan baik dan terarah, memberikan jaminan khusus tentang pelestarian alam dan budayanya ,dan mampu menyerap lapangan pekerjaan, khususnya masyarakat lokal. Pemerintah sendiri dalam pengembangan pariwisata telah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism).

“Yang terpenting itu adalah bagaimana mengajak masyarakat untuk menjadi bagian penting dari industri pariwisata, terutama yang ada di sekitar destinasi wisata. Rasa memiliki disertai menjaga serta menjual daerah untuk pariwisata yang berkelanjutan, harus ditanamkan kepada masyarakat. Karena jika daerahnya dikunjungi wisatawan akan berdampak juga bagi peningkatan perekonomian dan pendapatan untuk masyarakat,” tutur wartawan senior Transmedia Grup.

 

 

Sementara penggiat pariwisata Kalsel, Nurul HPI  pun berharap ke depannya masyarakat di sekitar lokasi objek wisata unggulan dan religi mendapat pembekalan berkesinambungan dari pemerintah dan swasta. Salah satunya adalah memberikan wawasan dan pengetahuan marketing pariwisata. Dan terpenting juga mengajak masyarakat untuk belajar bahasa asing, termasuk bahasa arab.

“Kalau destinasi alam seperti Loksado, Kiram, Tahura boleh juga diajarkan bahasa inggris, jika untuk wisata religi ditambah juga bahasa arab.Sama seperti halnya saat Mandalika dibangun, sejumlah warga di kawasan tersebut diberikan kesempatan belajar menjual pariwisata dan belajar bahasa Inggris ke Bali,” imbuhnya.(Olpah Sari Risanta).

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!