Catatan Menuju South Kalimantan Travel Mart 2021

0

Ada Yang Kangen Loksado, Pasar Terapung Hingga Ketupat Kandangan

Satu pekan lagi South Kalimantan Travel Mart 2021digelar. Event bertemunya puluhan buyer (travel agen) nasional dan seller wisata ini ,menjadi reuni indah ditengah melandainya pandemi. Upaya memulihkan dan membangkitkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif terus dilakukan para pelaku wisata di berbagai daerah. South Kalimantan Travel Mart memberikan angin segar penggiat pariwisata, untuk kembali beraktivitas untuk Pariwisata Indonesia.

Hiruk pikuk persiapan peserta pun terlihat dari diskusi ringan yang tertuang dalam grup Whatsapp Buyer Suka Travel Mart. Mulai dari reschedulle keberangkatan setelah acara yang semestinya 7 -10 Oktober 2021 digeser menjadi 21-24 Oktober 2021. Beragam komentar mewarnai diantara peserta yang merupakan Buyer dan praktisi pariwisata dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan isu pemberlakuan PCR setiap penerbangan yang kebijakannya masih berjalan, masih menjadi topik hangat.

Tak hanya itu sejumlah agenda event wisata seperti Penajakan Bromo, destinasi wisata Sangiran yang akan dibikin Jurassic Park, travelling ke Labuan Bajo di awal November sampai rencana jalan-jalan ke pasar terapung dan bamboe rafting, menjadi bahan diskusi secara daring.

“Maaf saudara2ku tercinta hp saya dg no 0818683708 hilang ,dan utk sementara saya blok …apabila ada yg menelpon dg no tsb mohon diabaikan,” begitu isi chat Mas Pongky memulai perbincangan awal di grup WA.

 

 

Lain Mas Pongky lain lagi dengan Abby, traveller muda energik ini selalu menebarkan semangat setiap berbincang ringan sesama peserta. Sesekali penggemar travelling pakai motor di alam terbuka ini, memperlihatkan sesi perjalanannya lewat tampilan foto di sejumlah destinasi wisata yang disinggahinya. Nama Abby pun sempat melambung saat menjadi topic trending pemberitaan yang dimuat Economic Travelling.Com, media online nasional beberapa hari lalu. Bahkan diam-diam kiprah wanita berkulit eksotis ini menjadi perhatian sejumlah penggemarnya. Bahkan di Banjarmasin sejumlah relawan perempuan pemadam kebakaran swasta, Lady Fire, menyatakan kekagumannya terhadap Abby.

“Kami berharap bisa bertemu ka Abby di Banjarmasin, mudah-mudahan beliau ada waktu nantinya kita ajak naik armada pemadam kebakaran serta  ikut simulasi pemadaman kebakaran.Beliau sangat menginspirasi,” ujar Sophia salah satu anggota Lady Fire Gabungan Banjarmasin.

Padatnya agenda selama 4 hari di Kalimantan Selatan, membuat sebagian peserta memilih berangkat duluan ke Banjarmasin. Maklum saja persyaratan terbang memang terbilang ribet karena mewajibkan penumpang melakukan test PCR. Tak heran jika urusan pemesan tiket hingga issued nya sedikit mengganggu kelancaran perjalanan peserta.

“Kacau nih, sepertinya kita mesti berangkat tanggal 20 Oktober, Kalau harus transit semalam di Jkt, bakal harus PCR lagi ntar kalau berangkat,” keluh om Popon.

Rupanya keribetan mau terbang menjadi persoalan bagi masyarakat di Indonesia, termasuk para pelaku usaha di sektor pariwisata yang ingin menghadiri khusus event bertajuk South Kalimantan Travel 2021, yang digawe Dinas Pariwisata Kalimantan dengan menggandeng Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kalimantan Selatan.

“Info panitia kita paling lambat tiba di Banjarmasin jam 12 siang tanggal 21 Oktober, ya, kalau berangkat tanggal 21 Oktober berarti hilang momen di hari pertama.Nah kalau nyampai tanggal 20 Oktober disediakan wisma khan ?” tanya  Wendi Yolanda Pasaribu.

Meskipun sempat dipusingkan dengan PCR dan pengaturan waktu terbang, seluruh peserta pun optimis bisa mengikuti sejumlah agenda penting. Tak hanya itu kerinduan akan Kalimantan Selatan dengan seribu pesona destinasi wisata membuncah dalam dada peserta.

 

 

“Wah jadi kangen Loksado dan Pasar Terapung.Ini jualan dibeli apa ngga ya,” celutuk Kang Mamay mengomentari Foto Santi yang asik di atas jukung (sampan) pedagang pasar terapung.

Foto Santi ini pun trending topik pembicaraan mereka. Menariknya Pongky mengusulkan suatu saat di pasar terapung, ada café yang dibikin di atas perahu. Wisatawan yang kehausan dan ingin bersantai bisa menyandarkan kelotok atau perahunya ke café terapung.

“Mustinya ada yang bikin cafe diatas perahu laaah …. jadi ngopi-ngopi diatas perahu sambil menikamati musik dan pemandangan sepanjang sungai ……… seru kayaknya yaaaa ,  dibikin cafe tradisional,” kata Pongky.

 

 

Pembicaraan yang tak kalah hangat adalah soal kuliner Banjar. Bahkan saat salah satu panitia memperlihatkan video menikmati kuliner Ketupat Kandangan di warung Kaum milik Husni Nafarin, salah satu guide dan Dosen Universitas Sari Mulia, Banjarmasin, yang menekuni usaha kuliner.

“Makanya dikacak-kacak (pakai tangan),”seru sebut Dien Irhastini yang mengundang gelak tawa.

Salah satu Panitia Rezado Anandya menyebutkan dalam pelaksanaan nanti pihaknya berusaha memenuhi keinginan sejumlah peserta. Mulai famtrip bamboe rafting, susur sungai hingga menengok Pasar Terapung dengan kearifan lokalnya.

“Insya Allah kita mengaturkan untuk memudahkan para buyer dan peserta selama berada di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura serta wisata belanja lainnya. Kita berharap South Kalimantan Travel Mart berjalan lancar dan menjadi kenangan terindah kita semua,”harapnya. (Olpah Sari Risanta).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!