Tebing Breksi DIY, Destinasi Wisata Warisan Bumi Dunia

0

Sandiaga Uno : Ini Benar-benar Menjadi Satu Succes Story

Jogjakarta memang tidak ada habisnya untuk pariwisata. Tak hanya hiruk pikuknya Malioboro, destinasi wisata lainnya menyimpan pesona tersendiri. Tebing Breksi salah satunya. Destinasi wisata di kawasan Sleman ini pun mampu menjadi magnet bagi wisatawan menginjakkan kaki kesana.

Hem, siapa sangka,  tempat yang dulunya tak banyak dilirik, justru menjadi satu destinasi wisata yang unik. Dulunya Tebing Breksi bertahun-tahun menjadi pundi-pundi perekonomian masyarakat sekitar. Mengais rejeki mengikis batu kapur tua dilakoni sebagai mata pencaharian utama.

Namun potret Tebing Breksi dengan segala aktivitas penambangan batu kapur pun dihentikan. Padahal kawasan itu tinggal tersisa hanya sepersepuluh volume awalnya. Tahun 2014 sejumlah peneliti gabungan dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN)  dan meninjau Tebing Breksi Institut Teknologi Bandung (ITB) berdatangan. Mereka pun menemukan batuan tufa yang terbilang langka. Tak lama berselang, demi kepentingan edukasi dan penelitian,  Tebing Breksi pun ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta, terlarang untuk aktivitas pertambangan di sana.

 

 

Dibalik itu ternyata Tebing Breksi menjadi sumber penghidupan baru bagi masyarakatnya.Karena berawal dari ketidak-sengajaan sejumlah warga yang datang menikmati suasana senja dan mengabadikan lewat kamera. Hasil foto ini pun sontak viral di media sosial.Hanya dalam hitungan hari sejumlah wisatawan lokal pun mendatangi Tebing Breksi, yang menawarkan keindahan tersendiri untuk sebuah wisata.

“Selanjutnya masyarakat setempat menggarap Tebing Breksi dengan membentuk pahatan relief dan patung dari cerita pewayangan, mulai pahatan Arjuna membunuh Buto Cakil, pahatan naga dengan mahkotanya hingga patung Semar. Semua karya pahatan buah karya pemuda setempat bernama Anto.Sampeyan bisa menikmati pemandangan indah dan berswafoto disana,” ujar Untung, salah satu guide yang sempat mengantar reporter Economic Travelling.Com, beberapa saat lalu.

Keindahan Tebing Breksi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara dan mancanegara. Tak hanya menikmati indahnya pemandangan landscape kota Jogjakarta dan Sleman dari atas bangunan tebing yang diukir dengan seni tinggi, wisatawan bisa menyusuri bukit kapur indah sembari disambut hamparan pemandangan pucuk-pucuk tiga candi utama Prambanan, pesawat-pesawat hilir mudik di Adisucipto, serta jalanan dan lampu-lampu Yogyakarta pada senja hari.

 

 

 

“ Nature’s beauty is a gift that cultivates appreciation and gratitude. Tak perlu harus ke luar negeri cukup menikmati wisata alam anak negeri di sini. Saya kira ini pemanfaatan kawasan yang luar biasa untuk wisata, tanpa harus merusak batuan tufa yang terbilang langka. Tebing Breksi bisa menjadi contoh pengelolaan sumber daya alam yang memberikan penghasilan masyarakat dan Jogjakarta.Boleh juga dicoba dan dikembangkan di Kalimantan Selatan,” ucap Aliando Anas, salah satu wisatawan asal Banjarmasin, yang mengunjungi Tebing Breksi.

Tebing Breksi sendiri di tahun 2017 sempat diangerahi sebagai Tempat Wisata Baru Terpopuler 2017.Tidak tanggung-tanggung penghargaan pun ditandangani langsung di atas prasasti. oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tebing Breksi yang resmi dibuka tanggal 30 Mei 2015, selama musim liburan sebelum pandemi membukukan catatan bagus jumlah kunjungan wisatawan puluhan ribu orang.

Potensi Tebing Breksi di Daerah Istimewa Jogjakarta pun mendapat apresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Tebing Breksi yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, merupakan salah satu destinasi andalan di Desa Wisata Dewi Sambi.

“Kita ingin destinasi wisata Tebing Breksi di DI Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Geoheritage oleh pemerintah setempat dapat terus dikembangkan dan dikenal sebagai warisan dunia dengan memaksimalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Uno saat menetapkan Desa Wisata Dewi Sambi sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, Jumat (8/10/2021).

 

 

 

 

Sandiaga Uno menyebut Tebing Breksi salah satu heritage yang terbentuk oleh erupsi yang terjadi 30 juta tahun lalu harus patut disyukuri. Karena  an kini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat melalui pariwisata. Di lokasi ini juga terdapat homestay serta camp area yang dapat dinikmati wisatawan.  Bahkan kini Tebing Breksi juga telah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai warisan bumi atau Geoheritage

.”Kita harus syukuri bahwa Tebing Breksi merupakan Ini yang harus kita terus jaga, karena kita ingin tidak hanya menjadi warisan Indonesia tapi juga dikenal menjadi warisan dunia,” Sebut Sandiaga Uno.

Berdasarkan literatur  dan sejumlah catatan, tambah Sandiaga Uno, Tebing Breksi terbentuk oleh abu dari erupsi Gunung Api Nglanggeran yang terjadi puluhan juta tahun lalu. Berkubik-kubik abu itu kemudian mengendap menjadi lumpur lalu mengeras jadi batuan.

Bebatuan tersebut kemudian menjadi sumber perekonomian masyarakat dengan dijadikan area penambangan batu kapur. Pada 2014, lewat penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa bebatuan yang ada di Tebing Breksi merupakan jenis batuan langka sehingga oleh pemerintah setempat ditetapkan untuk dilarang dilakukan penambangan. Setelah itu, oleh masyarakat sekitar dalam hal ini kelompok sadar wisata sekitar kawasan tersebut “disulap” menjadi destinasi yang jadi favorit wisatawan.

Dengan berbagai potensi itu, kunjungan wisatawan ke lokasi yang berada di ketinggian kurang lebih 397 mdpl ini sebelum pandemi mencapai 5.000 bahkan 10 ribu per hari. Wisata ini juga menyerap 400 lebih tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Bahkan dapat menyumbang PAD hampir Rp100 juta per tahun untuk Desa Sambirejo.

“Ini benar-benar menjadi satu succes story. Dimana dari yang tadinya sebagai desa termiskin di Kabupaten Sleman tapi dengan pariwisata kini menjadi desa wisata berpenghasilan Rp1 miliar per tahun. Dan kini menjadi 50 desa wisata terbaik. Semoga ini menjadi inspirasi bagi teman-teman desa wisata lainnya untuk membuka peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja,” kata Sandiaga.

Selain Tebing Breksi, Desa Wisata Dewi Sambi juga memiliki destinasi Candi Ijo, Candi Barong, Situs Arca Gupolo, dan juga Watu Tapak. Potensi Desa Wisata Dewi Sambi kian lengkap dengan seni budaya seperti Tari Prabata Siwi, Tari Sintren, Angklung Kreatif Taman Breksi, Jathilan, Ketoprak, dan Karawitan.

Sementara untuk produk ekonomi kreatif, desa wisata ini memiliki produk kuliner seperti cincau dari olahan tanaman toga, keripik sayur, dan minuman herbal. Sementara fesyen, terdapat pelaku ekraf yang menghasilkan Batik Jumputan Eco Print.

“Kedatangan kami saat ini pun untuk lebih dalam melakukan pemetaan potensi, peluang, dan juga tantangan. Karena Desa Wisata Dewi Sambi ini masuk ke dalam daerah penyangga DSP (destinasi super prioritas) Borobudur sehingga akan banyak mendapat limpahan kunjungan wisatawan,” sambungnya.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri akan fokus melakukan up-skilling dan re-skilling keterampilan para pelaku parekraf, termasuk soal pemasaran digital. Hal ini dimaksudkan agar pariwisata dapat membuka lapangan kerja.

 

Menparekraf Bantu Promosi Pelaku Ekonomi Kreatif

Selain melihat langsung potensi yang ada dan meninjau penerapan protokol kesehatan di Tebing Breksi, dalam kunjungan tersebut Menparekraf Sandiaga juga menyempatkan diri berdialog dengan pelaku ekonomi kreatif di sana. Salah satunya adalah pasangan suami istri Aan dan Sukaryati yang menjual penganan kecil berupa kripik sayur yang diberi nama “Permana Snack”.

Aan cerita bahwa pandemi memberikan dampak yang besar terhadap usahanya karena menurunnya jumlah wisatawan yang datang. “Omzetnya turun sampai 50 persen. Biasanya bisa sampai 500 kilogram per bulan, sekarang cuma 200 kilogram,” cerita Aan.

Mendengar hal tersebut, Menparekraf Sandiaga langsung membantu promosi lewat konten di sosial media miliknya.

“Ayo netizen yang budiman beli secara online, kita dukung teman-teman UMKM kita untuk bangkit dan membuka lapangan kerja,” ajak Sandiaga Uno.

 

 

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Menparekraf Sandiaga Uno dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya. Tebing Breksi juga telah dipilih sebagai salah satu destinasi wisata untuk dilakukan uji coba penerapan protokol kesehatan dan penerapan aplikasi PeduliLindungi.

“Kami tersanjung bahwa desa wisata ini masuk dalam 50 besar. Harapan kami bisa masuk 10 besar dan jadi juara. Harapan kami UMKM yang ada di desa ini terus berkembang sehingga ekonomi masyarakat juga berkembang, pendapatan masyarakat naik dan secepat mungkin Tebing Breksi ini bangkit,” kata Danang Maharsa. (Fikri Husaini-Risanta).

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!