Terbaru ! Ini Kata Sandiga Uno Soal Investasi Pedesaan Wirausaha Baru

0

 

Jakarta– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan terjadi perkembangan yang cukup pesat di beberapa sektor ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, animasi, dan film televisi.

Karena itulah peluang ini menurutnya perlu ditangkap dan dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat, termasuk masyarakat desa. Sandiaga menyebut salah satunya dengan membangun ekosistem bisnis dan investasi dari level pedesaan, apalagi sekarang telah wirausaha baru.

Sandiaga yang tengah berdiskusi dengan Bupati Lombok Barat secara daring, Rabu (22/9/2021) malam, menjelaskan dampak pandemi membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif  goyah. Meskipun diakui terjadi perkembangan bagus di sektor ekonomi kreatif. Karena itulah pengembangan ekonomi kreatif perlu didorong dengan penguatan pelaku wirausaha desa.

“Kita ingin memperkuat dan menumbuh kembangkan usaha baru dengan menciptakan wirausaha-wirausaha baru. Dan wirausaha ini adalah wirausaha berbasis desa,” kata Sandiaga Uno.

Menurut Sanidiaga guna mendukung hal tersebut, Kemenparekraf memiliki tiga pilar utama. Yaitu adaptasi, inovasi, dan kolaborasi. Di satu sisi yang terpentung adalah  kompetensi para pelaku atau sumber daya manusia (SDM).

“Kemenparekraf melakukan pendampingan SDM di desa melalui mekanisme supervisi, coaching, pendampingan, dan kolaborasi,” sebutnya.

Sandiaga juga mendorong agar para pelaku ekraf ikut berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Desa kreatif yang pada dasarnya mengedepankan pengembangan ekonomi kreatif sebagai roda penggerak perekonomian, harus dibangun dengan memperkuat pasar produk ekraf.

“Jadi desa-desa kreatif ini akan punya produk kuliner, kriya, fesyen dan produk-produk ekonomi kreatif lainnya lalu kita bangun pasarnya melalui kerjasama Indonesia Incorporated,” tambahnya lagi.

Kemenparekraf sendiri jelasnya,  memiliki program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) dan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif dalam upaya mengembangkan Desa Kreatif, khususnya di desa-desa yang berada di Lombok Barat seperti Desa Mekarsari, Desa Sekotong Tengah dan Desa Wisata Sesaot,

Kemenparekraf bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi juga tengah menyusun regulasi pengembangan desa kreatif yang akan diuji cobakan pada tahun ini. Diharapkan pada tahun 2022 dapat dikolaborasikan ke dalam program-program yang dibiayai APBN maupun private-public partnership.

“ADKI (Asosiasi Desa Kreatif Indonesia) maupun Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) bisa dapat kita rangkul untuk bersama-sama mengembangkan program desa kreatif ini sebagai salah satu cara menjadikan desa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” jelas Sandiaga Uno.

Pernyataan Menparekraf pun diapresiasi oleh Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid.  Fauzan Khadlid mengatakan para pelaku ekraf di Lombok Barat membutuhkan pendampingan dan pelatihan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sebagai upaya mengembangkan desa kreatif.

“Kami sangat butuh pendampingan, pelatihan. Karena dari sisi potensi kami siap, hanya saja kami butuh pendampingan di sisi sumber daya alam,” kata Fauzan.(Olpah Sari Risanta)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!