Menparekraf Sebut Ada Kejutan Di Pembukaan PON XX Papua

0

Jayapura– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut Pembukaan dan penutup Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021, akan ada kejutan. Hanya saja konsep acara belum bisa disampaikan kepada publik, karena ingin memberikan surprise kepada masyarakat. Tapi tetap ada pesan-pesan luhur bangsa akan persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi pandemi.

Hal ini dikatakan Sandiaga saat meninjau Venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021, Selasa sore (21/09/2021).

“ Tugas khusus Kemenparekraf dalam PON XX Tahun 2021 di Papua adalah melakukan supervisi persiapan upacara pembukaan dan penutupan PON XX. Penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan PON yang sukses, aman, dan sehat menjadi perhatian utama kami sebagai supervisor,” kata Menparekraf Sandiaga Uno usai meninjau Venue PON XX Papua, di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Selasa sore (21/09/2021).

Sandiaga Uno pun menjelaskan yang disajikan dalam pembukaan PON XX, memiliki makna gotong royong seluruh suku di Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini juga bisa memenuhi harapan seluruh masyarakat Indonesia yang haus akan hiburan sejak terjadinya pandemi Covid-19.

“Semangat dari dari timur Indonesia, bagaimana ada satu semangat baru yang akan memotivasi bangsa ini untuk bangkit kembali,” Ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga pun berharap upacara pembukaan PON XX, akan berstandar internasional.Setidaknya Indonesia pernah sukses dengan Asian Games 2018 lalu, sehingga pembukaan dan penutupan bisa berkelas dunia.

“Mudah-mudahan nantinya bisa tampilkan satu acara pembukaan dan penutupan berkelas dunia. Kita sudah pernah sukses dengan Asian Games, yang menunjukkan kita dapat bersaing di dunia internasional,” harap Sandiaga.

Namun yang tak kalah  penting menurut Memparekraf adalah karena masih berada di masa pandemi, faktor disiplin menjalankan protokol kesehatan jangan sampai terabaikan. Meski vaksinasi telah menjadi syarat utama bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan PON Papua, namun perlu diingat bahwa semua masih berada di tengah pandemi. Berbagai upaya telah dipersiapkan untuk memastikan penyelenggaraan PON Papua agar dapat berjalan dengan aman. Seperti karantina, pemberlakuan sistem bubble, serta integrasi sistem aplikasi PON dengan aplikasi PeduliLindungi.

“Tapi yang tidak kalah penting adalah peran diri kita masing-masing dalam menyokong penyelenggaraan PON XX Papua bebas COVID-19, di sinilah pentingya peran kita sebagai individu dalam memastikan pergelaran pesta olahraga ini agar dapat berjalan dengan aman, dan tentunya dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” tegasnya.

Penyelenggaraan PON juga diharapkan dapat membantu mendongkrak perekonomian Papua dan memberdayakan pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya pada rangkaian upacara pembukaan dan penutupan PON.

“Hal ini ditunjukkan pada sebanyak 25 ribu noken produk kreatif griya Papua yang sudah disiapkan sebagai merchandise untuk para atlet dan ofisial PON. Serta ratusan pekerja ekonomi kreatif di bidang event dilibatkan baik sebagai pengisi acara maupun kru di balik layar,” sebut Sandiaga Uno.

Tak hanya itu, menurut Sandiaga Uno yang berkunjung ke Papua di dampingDeputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Staf Khusus Menparekraf Bidang Akuntabilitas, Pengawasan dan Reformasi Birokrasi, Irjen Pol Krisnandi; serta Direktur Event Nasional dan Internasional, Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhati, penyelenggaraan PON diharapkan dapat mendukung berkembangnya pariwisata berbasis komunitas kreatif seperti yang dihadirkan anak-anak muda di Desa Wisata Kampung Yoboi.

“Harapan kita ke depan, bahwa setelah PON atau di tengah penyelenggaraan PON ini destinasi berbasis komunitas yang menawarkan ekonomi kreatif akan tumbuh dan mengambil peluang ini,” kata Sandiaga.

Sementara Jonni BS Nugroho selaku Event Director Pelaksana Opening dan Closing PON XX menjelaskan, lebih dari 3.000 pekerja, mulai dari kru kreatif hingga produksi dan panitia. Selain itu juga dilibatkan lebih dari 1.000 pengisi acara.

“Untuk penari, 100 persen adalah talenta-talenta lokal Papua. Kita targetkan pelaksanaan PON XX ini sebagai pilot project penyelenggaraan event dalam kondisi pandemi,” kata Jonni. (Olpah Sari Risanta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!